CLBK -- singkatan dari Cinta Lama Belum Kelar (versi gw pribadi)

“Maaf mas, kalo cuma untuk mendengarkan cerita mas, aku mau, tapi kalo untuk saat ini mas ngajak jalan, aku belum bs, maaf y mas.” Degggg nyesek gw menyimak statement dy.

Tapi yang gw butuhkan bukan hanya itu. Terngiang kembali beberapa masa yang lalu, beberapa tahun silam, ntah 5 atau bahkan 6 tahun yang lalu, kembali gw mengingat mozaik itu.

Menyesal, ya itulah kata-kata yang mungkin bakal gw ucapkan saat ini. Menyesal kenapa dulu gw belum terlalu serius mencintainya, menyesal karena beberapa tahun yang lalu gw meninggalkannya dalam ketidakpastian.

Beberapa waktu silam, tepatnya sewaktu gw menginjak bangku SMA, gw bertemu dia, simple, sederhana dan bersahaja. Pembawaan yang selama ini gw cari-cari. Gw mulai mendekatinya. Pertama-tama gw deketin abangnya terlebih dahulu, supaya lebih santai ketika main kerumahnya. Kalopun gk ketemu dia, gw bs ngobrol bareng ma abangnya. Sebuah trik yang cukup menarik jika ingin mendekati seseorang.

Pertama kali mengobrol dengannya, ada semburat perasaan yang mengalir di dada gw, ah kenapa nyaman berada di dekatnya. Baiklah, sekarang gw mengerti, itulah saat gw jatuh cinta, tetapi pada waktu itu gw belum paham apa yang sedang terjadi dalam diri gw. Gw hanya mengikuti insting semata ketika itu. Dan waktupun berjalan, sepucuk surat gw titipkan lewat abangnya untuk dia (jadul banget memang, tapi itulah saat-saat yang tak terlupakan, ketika gw bersusah payah merangkai kata-kata mewakili perasaan gw. Seluruh ilmu pelajaran bahasa Indonesia bab surat menyurat gw praktekan semua). Dan semenjak itu, hening, tidak ada komunikasi diantara gw dan dia.

Datanglah seorang kawan di suatu waktu, menanyakan kabar dia ke gw, gw jawab ntahlah, lagipula saat itu gw sudah menginjak bangku kuliah, dan mulai jarang berada di rumah. Antara rumah dan kampus berada di dua tempat yang terpisah waktu 1-1,5 jam perjalanan, dan waktu itu gw memutuskan untuk kos. Semenjak itu pula, gw tidak menanyakan apa yang dia rasakan ke gw, semenjak itu pula gw beraktivitas di kehidupan kampus, dan perlahan meninggalkan dia dalam catatan kehidupan gw yang sudah lalu, tertumpuk dengan lembaran catatan kehidupan gw yang lain.

Ternyata, tanpa disengaja, gw mendapat info kalo dia juga memiliki perasaan yang sama ke gw. Sampai-sampai dia juga mempunyai keinginan selama gw belum memberikan kepastian tentang surat yang gw kirimkan, selama itu pula dia tidak akan membuka hati untuk orang lain. Tapi dasarnya gw, selama itu pula, perlahan gw “lupa” dengannya. Dan itu terus terjadi sampai dia menamatkan SMA nya. (waktu gw kirim surat itu, dia masih kelas 1). Gw terlalu sibuk mengurusi study gw, wajarlah, gw anak pertama. Harus bisa memberikan sesuatu untuk orang tua dan adik-adik gw. Gw gak mau mengecewakan mereka semua. Dan kehidupan pribadi gw mungkin diklaim sebagian orang menjadi korban karenanya, menjadi korban akan keinginan semua itu, keinginan yang harus dicapai demi keluarga gw.

Dan kini, setelah gw menyelesaikan study gw, ketika kehidupan kampus sudah gw lewati, yang ada dipikiran gw tentunya kerja dan berkeluarga. Dan teringat kembali mozaik masa lalu di bawah alam sadar gw, mengingatnya kembali. Gw mencoba mencari tahu kabar dia, dan tanpa sengaja ternyata dia menghubungi gw terlebih dahulu. Ntah karena apa. Akhirnya dengan sisa sisa kenangan masa lalu, gw mulai merajutnya kembali.
Tapi ternyata sekarang sudah cukup berbeda, dia sudah lain dari yang dulu. Kini dia telah menjadi milik orang lain. Walopun mereka belum menikah, tapi gw gk berharap banyak dengan dia.

Gw hanya bisa berdoa dan berharap, semoga apa yang pernah gw impikan bakal terwujud, kenapa? Karena di suatu malam gw memimpikannya bersama dengan orang tua gw menghadap orang tua nya untuk melamar dia. Mimpi yang aneh, sekaligus unik. Selama ini, gw sangat susah untuk memimpikan seorang wanita. Tapi dia, bisa masuk ke dalam mimpi gw.

Gw tahu, kemungkinan itu kecil, tapi dengan sisa-sisa keberanian yang gw miliki, gw berharap, bs membalas apa yang dia rasakan dulu. Menegaskan tentang surat dimasa yang dulu itu. Bahwa kini gw sadar, gw ternyata jatuh cinta kembali padanya.

Buat kawan-kawan pembaca semua, kawan kawan blogger, gw cuma bs berpesan. Sebelum terlambat dan menyesal di kemudian hari. Jagalah pasangan kalian saat ini dengan baik. Jauhkan dari pikiran untuk mencari yang lain. Karena kalian bakal menyesal. Bahwa pasangan kalian saat ini siapa tau adalah pasangan terbaik buat kalian.

Dan kini gw hanya bs memandang baju kebesaran yang akan gw pakai waktu pengukuhan gelar strata satu bulan depan.

Sebenarnya gw juga berharap dia ada disamping gw waktu gelar itu dikukuhkan. Tapi harapan hanyalah menjadi harapan belaka. Gw hanya bisa menerima kenyataan bahwa kemungkinan itu sangat kecil, kecil sekali, bahkan nyaris tidak ada.