Bermula dari sebuah percakapan via ebuddy antara gw dengan salah seorang kawan. Adik tingkat di kampus lebih tepatnya. Sepertinya namanya pengen disebut dalam blog ini. Dan akhirnya nantangin buat menuliskan kisah kekonyolan kita bersama di blog ini.
Oke, sebelumnya izinkan gw untuk membuat prolog cerita ini, kehidupan kampus gw di saat-saat terakhir terisi oleh karakter-karakter manusia yang unik atau tepatnya disebut aneh, cerita ini bermula dari sebuah organisasi perwakilan mahasiswa di lingkungan kampus gw, sebagai anggota yang baik, maka gw berusaha agar lingkungan departemen (atau istilahnya komisi) tempat gw bernaung dibuat sedemikian rupa sehingga siapapun yang masuk di lingkungan kita akan hilang kesusahan hidupnya dan yang ada pesakitan buat dia, karena tiada hari tanpa guyonan ma becandaan yang konyol.
Yang pertama, sebagai penanggung jawab komisi ada si bunda vivi yang selalu mengontrol kinerja kita, dibantu oleh opa cory sebagai tangan kanan bunda vivi alias sekretarisnya. Kemudian ntah gimana ceritanya muncul ketujuh anak yang secara tiba-tiba langsung berbentuk manusia dewasa semua, ada si sulung hendy, hol hol, ipin, aris, jun, siwi dan si bontot panca.
Biasanya seperti pepatah, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Tapi kalo ini buah udah jatuh gelinding jauh dari pohonnya, ketendang anak kecil, ketabrak truk gelinding masuk ke got (sial amat tuh nasib si buah). Itu tadi perumpaan buat si ketujuh anak yang sangat-sangat aneh. Sangat jauh dari tabiat ayahnya, karena ayahnya sangat baik, tidak sombong, rajin menabung, dermawan, bisa menjahit dan kemurahan senyum (mencoba narsis mode:on). Karena apa??? Karena ayahnya adalah gw... Hahahahha. Mereka semua berasal dr fakultas yang sama dengan gw, kecuali si bunda ma opa.
Kita ceritakan satu persatu, si hendy yang pendiem (diem diem makan sabun), hol hol (biasanya orang-orang sibuk dengan program diet, tapi dia sangat sibuk dengan program pemelaran badan, sampai-sampai porsi makannya membuat selera makan kita hilang, sangat tidak lazimnya), si ipin (sibuk dengan program dietnya, kebalikan hol hol, sudah-sudahlah pin, kalo gitu mah gitu aja), aris (sangat kalem, lembut dan disukai wanita karena kelembutannya terutama si siwi), jun (sok cool dan macho, padahal pas terkena insiden diare terjadi hal-hal yang memalukan), siwi (cewek satu-satunya dalam gerombolan ini, tetep pede dengan status gendernya, tapi terkadang lola, alias lambat nyambungnya), dan yang terakhir si bontot panca (kartumu ada di gw wahai kisanak, hahahaha).
Bermula dari sebuah rekruitmen buat mereka bertujuh, sebagai abdi dewan perwakilan mahasiswa yang bekerja penuh keikhlasan tanpa mengharapkan bayaran, sampai berlanjut detik ini gw memiliki genk yang sangat-sangat konyol dan gw hanya bisa tersenyum melihat tingkah semrawutnya mereka. Ada resep unik buat mereka jika ingin ngajak kopdar bareng (ngumpul bareng : pen), hanya satu, iming-imingilah dengan makan gretongan, alias gratis, maka akan dateng dengan sendirinya, semuanya bahkan.
Si ipin yang selalu melontarkan banyolan khasnya, yang selalu ditimpali oleh hol hol (mereka emang selalu seiring sejalan, si ipin di siring dan si hol hol di jalan). Yang menjadi center pembicaraan adalah mereka berdua, kita sisanya hanya menambahi banyolan mereka berdua, tapi sayang terkadang si hol hol membuat banyolan dengan menggunakan bahasa yang tidak kita mengerti karena tingginya tuh bahasa. Memang pantas menjadi ''sastrawardoyo'' eh ''sastrawan'' kamu brader.
Jika teringat saat-saat kebersamaan kita dahulu, maka gw sangat ngerasa kehilangan masa-masa itu. Apalagi sebentar lagi gw bakal wisuda dan bakal tidak menginjakkan kaki di kampus itu lagi. ''Unforgotable great moments'', dimana saat-saat berkumpul itu tidak bisa digantikan dengan sesuatu apa pun. Hanya bisa melihat sisa-sisa dokumentasi mereka semua, tapi sayang hanya beberapa yang masuk foto. Ada si hol hol ke-gap dengan napsu makannya (sory brader foto ini kepajang, walopun burem, tapi bisa dijadikan bukti otentik...wkwkwkwk)
Jika mengingat kejadian-kejadian dimasa dulu di kampus, ingin rasanya kejadian tersebut terulang kembali, bahkan bila perlu kita selalu berkumpul, tapi sejatinya, hakekat sebuah kehidupan, ada pertemuan, ada pula perpisahan, jika bertemu baik-baik, seyogyanya berpisah dengan cara yang baik pula. Maka, siap-siaplah merindukan gw kawan-kawan, doakan gw, gw bakal mengarungi realias kehidupan yang sebenarnya, yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan kampus tercinta. Semoga gw bs mengarungi kejamnya dan kerasnya hidup diluar sana.
Sambil termenung dikamar, ditemani si 63 yang selalu ku ketik keyboardnya jika ingin posting isi blog via email, karena portable-nya (praktis : pen) gw suka untuk mengirim postingan. Sambil mencoba memejamkan mata, merasakan saat-saat dulu bersama dengan mereka.
Pengabdian sobat untuk mahasiswa dan masyarakat, tanpa pamrih patut di contoh.
BalasHapusMemang kehidupan kampus akan selalu kita kenang, dimana berjuang, berpikir dan berpendapat merupakan sesuatu yang nikmat.
@ferdinaen eh baru nyadar gw, nama kita mirip brader.. hehehehe... memang kehidupan kampus yang penuh kenangan.
BalasHapus